Sabtu, 16 Mei 2009

Kanker

Senin, 03 April 2000

KANKER adalah pertumbuhan jaringan yang baru sebagai akibat dari proliferasi (pertumbuhan berlebihan) sel abnormal secara terus menerus yang memiliki kemampuan untuk menyerang dan merusak jaringan lainnya.

Kanker dapat tumbuh dari jenis sel apapun dan di dalam jaringan tubuh manapun, dan bukanlah suatu penyakit tunggal tetapi merupakan sejumlah besar penyakit yang digolongkan berdasarkan jaringan dan jenis sel asal. Golongan ini terdiri dari ratusan jenis, tetapi ada tiga golongan utama.

Pertama, sarkoma, yang tumbuh dari jaringan penyambung dan penyokong, seperti tulang, tulang rawan, saraf, pembuluh darah, otot dan lemak.
Kedua, karsinoma, bentuk kanker yang paling umum menyerang manusia, tumbuh dari jaringan epitelial (jaringan bersel yang menutupi permukaan), seperti kulit dan lapisan rongga dan organ tubuh, dan jaringan kelenjar, seperti jaringan payudara dan prostat. Karsinoma dengan struktur berlapis-lapis yang menyerupai kulit disebut sebagai karsinoma sel skuamosa (sel tanduk). Sedangkan yang menyerupai jaringan kelenjar disebut sebagai adenokarsinoma.
Jenis yang ketiga, leukemia dan limfoma, merupakan bentuk kanker yang menyerang jaringan pembentuk darah dan dicirikan oleh pembesaran kelenjar getah bening, penyerangan terhadap limpa dan sumsum tulang, dan produksi sel darah putih yang belum matang secara berlebihan.
Benjolan
Hampir semua kanker membentuk benjolan (tumor), tetapi tidak semua benjolan bersifat kanker, atau ganas; sebagian besar bersifat jinak (tidak berbahaya). Ciri tumor jinak adalah pertumbuhan yang sangat terpusat dan biasanya dipisahkan dari jaringan tetangganya oleh sebuah kapsul yang mengelilinginya. Pertumbuhan tumor jinak biasanya lambat, dan dari segi struktur biasanya sangat menyerupai jaringan asal. Dalam beberapa kasus, tumor jinak dapat membahayakan pasien jika menghalangi, menekan, atau memindahkan struktur tetangganya, seperti pada otak. Sejumlah tumor jinak, seperti polip di usus besar, dapat bersifat pra-kanker.
Penyebaran Sel Kanker
Ciri tumor ganas yang paling utama adalah kemampuan mereka untuk menyebar melampaui lokasi asal. Kanker dapat menyerang jaringan tetangga melalui perluasan langsung atau infiltrasi, atau ia menyebar ke lokasi yang letaknya jauh dan mengembangkan pembentukan abnormal kedua yang dikenal sebagai metastasis. Rute dan lokasi metastasis bervariasi antara kanker primer yang berbeda-beda.

(1) Apabila kanker menyebar melalui permukaan organ asal ke dalam suatu rongga, maka sel mungkin dapat melepaskan diri dari permukaan dan tumbuh pada permukaan organ yang bersebelahan dengannya.

(2) Sel tumor mungkin bermigrasi ke dalam saluran limfatik dan terangkut ke aliran kelenjar getah bening, atau mereka dapat menembus pembuluh darah. Sewaktu berada di aliran darah, sel tumor dialirkan ke titik yang terlalu kecil baginya. Sel tumor dari saluran lambung dan usus akan dihentikan di hati, lalu dapat mengalir ke paru-paru. Sel yang berasal dari semua tumor lainnya akan melewati paru-paru sebelum diangkut ke organ lainnya. Oleh karena itu paru-paru dan hati biasanya menjadi lokasi metastasis.

(3) Banyak kanker cenderung meninggalkan sel di dalam aliran darah pada masa-masa awal perjalanannya. Kebanyakan sel ini mati di saluran darah, tetapi beberapa di antara mereka tersangkut pada permukaan dan menembus dinding untuk kemudian memasuki jaringan. Beberapa mungkin menemukan jaringan yang menguntungkan, tempat mereka dapat bertahan hidup, dan tumbuh menjadi tumor. Beberapa lagi mungkin hanya dapat membelah beberapa kali saja, sehingga membentuk sarang sel berukuran kecil yang kemudian menjadi dorman (suatu mikrometastasis). Kelompok sel ini dapat tetap dorman selama bertahun-tahun, dan kemudian tumbuh kembali sebagai kanker. Penyebab hal ini belum diketahui.

Sel kanker, walaupun telah tersebar secara luas, mungkin mempertahankan ciri-ciri fisik dan biologis dari jaringan asal mereka. Jadi, seorang ahli patologi seringkali dapat menentukan lokasi asal tumor yang menyebar melaui pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan yang bersifat kanker. Identifikasi tumor kelenjar endokrin, misalnya, menjadi lebih sederhana karena mereka mungkin menghasilkan hormon yang dihasilkan jaringan induk itu dalam jumlah yang berlebih. Tumor seperti itu dapat juga memberikan respon terhadap pemberian hormon yang biasanya mengendalikan jaringan itu.

Pada umumnya, semakin suatu sel kanker tidak menyerupai jaringan aslinya, semakin ganas sifatnya dan semakin cepat ia menyebar; tetapi laju pertumbuhan kanker tidak hanya tergantung kepada jenis sel dan perbedaannya dengan jaringan asal, tetapi juga kepada beragam faktor inang. Ciri-ciri dari kanker ganas adalah keragaman sel tumor. Karena abnormalitas perkembangbiakan sel tumor, mereka menjadi lebih rentan terhadap perubahan. Seiring waktu, tumor menjadi semakin sulit dibedakan dan tumbuh semakin cepat. Tumor tersebut mungkin pula mengembangkan daya tahan yang semakin kuat terhadap kemoterapi atau radioterapi.

Prognosis dan Visi Jangka Panjang
Banyak penderita kanker kini berhasil dirawat. Misalnya saja diperkirakan bahwa, dari lebih dari 5 juta penderita kanker di Amerika, 3 juta berhasil bertahan hingga lebih daripada lima tahun, dan hampir semua yang bertahan itu dapat dikatakan telah sembuh. Pendekatan modern terhadap pengobatan kanker turut memberikan penekanan terhadap kualitas hidup pasien - baik secara jasmani maupun secara mental.

Terdapat banyak jenis kanker dimana peluang penderita untuk hidup telah meningkat berkali-kali lipat dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Mungkin pengobatan kanker anak yang mengalami perkembangan terpesat. Misalnya saja, 90 persen anak-anak dapat disembuhkan dari penyakit Hodgkin, dimana 30 tahun yang lalu jumlah ini hanya setengahnya saja. Bentuk kanker lainnya, seperti penyakit non-Hodgkin, sejumlah penyakit leukemia, dan kanker testis berhasil diobati. Demikian pula beberapa bentuk kanker kandung kemih tak menyebar tertentu, yang jika terdeteksi secara dini dapat dihambat dalam waktu beberapa tahun.

Tingkat kematian akibat kanker telah jauh berkurang pada orang-orang yang berumur dibawah 50 tahun, dan kemungkinan besar hal ini disebabkan karena gaya hidup dan lingkungan yang lebih sehat yang telah mengurangi penghirupan jangka panjang akan zat penyebab kanker. Diagnosa yang lebih dini, yang sudag tentu penting dalam semua kasus kanker, dan perbaikan pengobatan di dunia medis turut menjadi faktor penentu. Penurunan ini diharapkan dapat berlangsung juga di kelompok umur yang lebih tua seperti yang terjadi pada umur yang lebih muda ini.

Penurunan jumlah perokok di beberapa negara mulai memperlihatkan dampak dalam angka penderita kanker di negara yang bersangkutan. Misalnya saja, jumlah kematian laki-laki di Inggris akibat kanker paru-paru akhirnya mulai mengalami penurunan. Hanya saja, jumlah wanita yang meninggal akibat penyakit itu masih mengalami peningkatan; wanita Skotlandia memiliki angka kematian tertinggi di dunia akibat kanker paru-paru.

Secara menyeluruh, resiko kematian akibat kanker telah mengalami peningkatan selaam 30 tahun terakhir ini. Penyebab utamanya adalah karena kanker terutama merupakan penyakit manula dan, seiring keberhasilan pencegahan kematian pada usia muda oleh penyakit lainnya seperti penyakit jantung, lebih banyak orang yang dapat hidup cukup lama hingga mencapai umur yang rentan terhadap penyakit kanker.

Jumlah Penderita
Kanker merupakan penyebab utama kedua kematian orang dewasa di belahan Barat, dan merupakan salah satu penyebab utama kematian anak-anak akibat penyakit yang berumur antara 1 hingga 14 tahun. Meskipun demikian, penyakit ini jarang menyerang orang muda. Di Inggris Raya, kanker menyerang kira-kira 1 dari antara 650 anak-anak.

Laju kematian sesuai umur per 100.000 jumlah penduduk dari semua penderita kanker laki-laki adalah 246,5 di Hungaria (salah satu yang tertinggi), sedangkan di Meksiko laju ini hanya mencapai 83,5 (salah satu yang terendah). Bagi wanita, lajunya adalah 139,8 di Denmark dan 62,3 di Mauritius. Laju bagi Inggris dan Wales adalah 179,2 bagi laki-laki dan 125,7 bagi wanita; di Amerika Serikat, laju ini adalah 164,4 bagi laki-laki dan 110,6 bagi wanita. Untuk bentuk kanker tertentu, perbedaan laju antar negara dapat mencapai 40 kali lipat. Penelitian terhadap populasi yang bermigrasi dari satu wilayah geografis ke yang lainnya memperlihatkan bahwa perbedaan ini adalah sebagai akibat dari perbedaan gaya hidup, dan bukan karena faktor etnis. Hal ini konsisten dengan temuan lainnya yang memperlihatkan bahwa kebanyakan kanker terutama berhubungan dengan penyebab yang berasal dari lingkungan dan bukan diakibatkan faktor keturunan, meskipun keduanya dapat saling berinteraksi.

Kanker yang paling banyak menimbulkan korban di Eropa dan Amerika Serikat adalah kanker paru-paru, usus besar (kolorektal), payudara, prostat, dan perut. Jika digabungkan, setengah dari seluruh jumlah kematian akibat kanker disebabkan kanker jenis ini. Mereka sekaligus, bersama-sama dengan kanker kulit, merupakan jenis kanker yang paling umum menyerang manusia. Kanker kulit adalah kanker pertama atau kedua yang paling umum di banyak negara Barat seperti Amerika Serikat, Australia, dan Inggris Raya. Untung saja kanker kulit, kecuali melanoma maligna (jenis yang paling jarang tetapi yang paling hebat), jarang berakibat fatal.

Pencegahan dan Deteksi Dini
Kira-kira 80 persen kanker secara potensial dapat dicegah. Penyebab utama terbesar yang diketahui adalah merokok, yang menyusun 30 persen dari jumlah kematian akibat kanker. Walaupun penyebab kanker belum diketahui semuanya, tetapi semakin banyak bukti menunjukkan bahwa dampak merokok, makanan, radiasi, faktor keturunan, hormon, zat kimia, dan beberapa jenis infeksi tertentu turut mempengaruhi hal ini.

Ada beberapa tindakan yang dapat diambil orang guna memperkecil resiko terkena kanker. Semua orang seharusnya:

tidak merokok;
menghindari sengatan sinar matahari;
mengikuti pemeriksaan massal penyakit kanker jika ada kesempatan;
memakan makanan sehat;
membatasi konsumsi minuman beralkohol;
memperhatikan peraturan keselamatan di tempat kerja dimana berhadapan dengan bahan kimia, radiasi, dan bahaya lainnya dapat meningkatkan resiko terkena kanker.
Deteksi dan Diagnosa
Semakin dini kanker didiagnosa dan dirawat, semakin besar peluang sembuhnya. Penyinaran berguna untuk mendeteksi beberapa kanker, namun orang masih harus waspada terhadap gejala-gejala karena kanker mungkin timbul diantara penyinaran. Setiap orang harus mencatat tanda-tanda peringatan awal kanker yang tidak bisa disinar.
Gejala-gejala berikut ini membutuhkan perhatian:

Perubahan pada kebiasaan buang air kecil dan besar.
Sakit tenggorok yang tidak sembuh-sembuh.
Pendarahan yang tidak biasa.
Benjolan pada dada atau tempat lain.
Gangguan pencernaan atau kesulitan menelan.
Perubahan pada kutil atau tahi lalat.
Batuk yang membandel atau serak.
Gejala-gejala ini, termasuk juga benjolan yang tidak bisa dijelaskan, rasa sakit, kehilangan berat badan, dan kelelahan, harus diperiksakan ke dokter. Walau satu atau lebih gejala dapat menandakan sesuatu yang lain selain kanker, pemeriksaan untuk memastikan penyebab mereka adalah langkah terbaik.
Pemeriksaan fisik untuk kanker termasuk pemeriksaan dan perabaan tempat-tempat yang rentan, terutama payudara, leher, kulit, sekat rongga dada, kemaluan, dan daerah kelenjar getah bening. Dapat juga termasuk pemeriksaan lubang-lubang tubuh, khususnya pemeriksaan dubur untuk kanker usus dan prostat, dan pemeriksaan panggul untuk kanker rahim atau leher.

Sumber: Satumed.com, Satumail

Cara Kanker Menyebar

Jumat, 29 September 2000

PARA peneliti selama dibingungkan oleh pertanyaan mengenai bagaimana sesungguhnya mekanisme penyebaran kanker. Sebuah penelitian kemungkinan besar telah menemukan sebagian dari kunci jawaban di atas. Mereka menemukan mekanisme yang mengendalikan jalannya sel dalam aliran darah, atau peredaran sel, yang mungkin bertanggung jawab atas penyebaran sel kanker di sekitar tubuh.

Peredaran sel sesungguhnya merupakan sebuah proses yang penting dan normal, namun kemungkinan juga bertanggung jawab atas metastasis, atau penyebaran dari sel-sel kanker, dimana sel-sel tersebut berpindah dengan tujuan yang sangat terarah dari tempat tumor primer (asal) ke lokasi sekunder. Misalnya ke organ paru-paru dalam kasus kanker kulit, tampaknya sel melanoma sudah terprogram untuk berpindah dengan sendirinya ke paru-paru.

Prof. Daniel Hammond dan tim peneliti dari University of Pennsylvania dan Cornell University di AS, menunjuk molekul yang mereka namakan “Molekul Goldilocks” yang mengikat sel-sel darah pada dinding pembuluh darah vena dan arteri, tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah, namun dengan daya rekat yang cukup untuk menjaga agar tidak keluar dari aliran darah.

Peredaran sel dimulai dengan daya rekat yang berputar, dimana sel-sel darah yang mengalir melalui pembuluh darah beristirahat secara berkala ketika molekul pada permukaan membentuk ikatan sementara dengan molekul Goldilock darah yang mengikat pembuluh darah.

Prof. Hammond menyamakan proses peredaran sel dengan penggunaan kode pos pada surat-surat yang dikirim langsung untuk daerah yang berbeda. “Peredaran sel darah pada jaringan merupakan hal yang krusial bagi fungsi respon kekebalan tubuh yang tepat. Peradangan, fungsi limfosit dan melengkapkan kembali sumsum tulang setelah transplantasi semua tergantung pada hal itu.”

Ia memperkirakan bahwa penemuan tersebut mungkin berguna bagi Human Genome Project, karena mereka membantu menjelaskan hubungan antara struktur dan fungsi molekul, yang akhirnya menjelaskan bagaimana molekul bekerja, sebagaimana halnya menawarkan proses baru yang potensial dalam mencegah penyebaran kanker.

Sumber: Satumed.com, Satunet

Kenali Jenis Kanker Payudara

Kanker kini menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan Indonesia. Jumlah penderitanya pun makin meningkat. Berbagai hal menjadi penyebabnya, seperti gaya hidup yang tidak sehat, stres, alkohol, dan sebagainya.
Bagi wanita, kanker payudara yang paling ditakuti. Selain bisa menyebabkan hilangnya organ vital tersebut, kanker jenis ini juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius, dan bahkan bisa berujung ke kematian. Sayangnya, kebanyakan penderita baru memeriksakan kondisinya setelah stadium lanjut. Akibatnya upaya atau penanganan medis yang dilakukan sudah terlambat. Padahal, jika bisa dideteksi sedini mungkin, maka tindakan medis yang dilakukan bisa sangat membantu.
Pada dasarnya ada beberapa jenis kanker payudara. Mengenal jenisnya sedari awal, akan sangat menentukan pola pengobatannya. Pakar onkologi, Dr Sutjipto SpB Onk, mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kanker payudara. Ada jenis kanker payudara yang tumbuh yang lebih cepat dan ganas dibandingkan yang lain. Misalnya kanker payudara dengan HER2 (Human Epidermal growth factor Receptor type 2) positif.
''Perbedaan jenis kanker akan mempengaruhi pilihan pengobatan yang harus dijalani pasien. Sebab itu pasien harus mendapatkan pemeriksaan yang lengkap sebelum menjalani pengobatan,'' ujarnya dalam siaran pers terkait dengan kampanye Breast Friend.
Menurut Sutjipto, kanker payudara dengan HER2 positif memang merupakan salah satu jenis kanker yang tumbuh sangat cepat dan ganas. HER2 ER2 adalah protein yang bisa menyebabkan pertumbuhan kanker payudara menjadi lebih ganas.
''HER2 positif adalah sebutan yang diberikan bila kanker seseorang memiliki jumlah HER2 yang sangat besar,'' ujarnya menambahkan.
Diperkirakan, lanjut Sutjipto, satu dari empat atau lima pasien kanker payudara memiliki HER2 positif. Menjalani tes HER2 sebelum pengobatan sangat penting bagi pasien agar terapi yang diberikan tepat.
Sementara itu, Konsultan Bedah Payudara dari Inggris, Ian Laidlaw, dalam buku kampanye Breast Friend menjelaskan, jenis pengobatan bagi penderita kanker payudara tidak hanya tergantung jenis kankernya tapi juga pertimbangan lain. Misalnya ukuran kanker dan letaknya apakah telah menyebar ke jaringan di sekelilingnya atau organ tubuh lainnya.
Tahap pertama pengobatan kanker payudara adalah pengambilan sel-sel kanker tersebut melalui operasi. Pada umumnya, dokter melakukan operasi lumpektomi atau operasi pengambilan sebagian dari payudara pasien.
''Tetapi ada juga memerlukan proses mastektomi atau pengangkatan seluruh payudara penderita,'' jelasnya.
Dalam hal ini, katanya, sangat penting untuk mengetahui apakah terjadi penyebaran ke kelenjar getah bening. Dokter akan meneliti itu saat operasi. Dalam kasus tertentu, kemoterapi diperlukan untuk mengecilkan ukuran kanker yang ada dan memungkinkan dilakukannya operasi perbaikan payudara.
Setelah pembedahan, kebanyakan wanita menerima pengobatan tambahan untuk mengurangi peluang sel-sel kanker yang ada, kembali dan menyebar. Jenis terrapi ini umumnya adalah kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, dan terapi biologik. Namun yang terpenting adalah mendiskusikan jenis pengobatan yang tepat dan jenis kanker payudara yang diderita dengan dokter yang merawatnya. ''Ini akan menenangkan pikiran pasien dan membantunya melawan kanker payudara,'' katanya.
Republika, Selasa, 21 Nopember 2006

KANGKER PENIS

Kompas - Sabtu, Mei 16
JAKARTA, KOMPAS.com — Sunat dikatakan dapat membantu mengurangi risiko seperti penyakit menular seksual. Namun ternyata tak hanya itu. Sunat juga mengurangi risiko terkena kanker penis. Dengan kata lain, para pria yang tidak sunat berisiko terkena kanker penis.

Demikian diungkap Urolog Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais Jakarta Dr Rachmat B Santoso saat dihubungi melalui telepon, Jumat (15/5). “Penyebabnya adalah infeksi kronis pada orang yang tidak cirkumsisi (sunat),” kata Rachmat. Laki-laki yang juga berisiko adalah mereka yang pernah menderita herpes genitalis.
Persoalan utamanya adalah tidak higienisnya alat kelamin laki-laki karena kepalanya tidak terbuka. Kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis tidak terjamin kalau tidak sunat.
Gejala yang dijumpai pada orang yang kena kanker penis adalah adanya luka pada penis, luka terbuka pada penis, dan merasa nyeri pada penis bahkan terjadi pendarahan dari penis. Biasanya ini terjadi pada stadium lanjut. Ciri lain adalah tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil pada penis.
Pengobatan kanker penis bervariasi, tergantung kepada lokasi dan beratnya tumor. Cara pertama adalah penektomi atau pemotongan, bisa sebagian bisa juga total. Rachmat mengilustrasikan, jika panjang penis 10 sentimeter dan yang terkena kanker hanya ujung penisnya maka yang panjang penis yang dipotong 2-3 sentimeter. “Tapi, jika yang kena kanker tiga perempat panjang penis, apa boleh buat penisnya harus dipotong habis,” katanya. Cara yang lain bisa berupa kemoterapi dan terapi penyinaran.
Rachmat mengingatkan, penyakit ini tidak boleh dianggap remeh oleh para lelaki. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, kanker penis banyak menyerang usia produktif, 30 tahun sampai 50 tahun.
Meski tidak banyak menyerang pria, dalam setahun hanya ada 2-3 orang yang datang ke RS Dharmais, Anda, para pria harus hati-hati. “Tidak signifikan memang, tetapi sangat mengganggu integritas karena menyangkut kelaki-lakian seseorang,” pungkasnya